INTEGRITAS bisa dimaknai sebagai tindakan atau perilaku baik yang konsisten. Dengan kata lain, seseorang yang berintegritas baik sendiri maupun di depan publik memiliki konsistensi pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang sesuai dengan hati nurani, etika, dan norma-norma sosial yang berlaku.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memudahkan memahami integritas tersebut dalam slogan “Jumat Bersepeda KK” (jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras). Nilai-nilai ini disebut dengan “9 Nilai-nilai Integritas”.
Kesembilan sifat tersebut memiliki makna positif, sehingga mengaktualisasikan semuanya diyakini dapat berperan dalam pembenahan karakter dan moral bangsa secara sistematis demi mendukung sikap antikorupsi.
Orang yang berintegritas juga memiliki sikap integral yang ditandai dengan:

  • berkepribadian utuh, di mana setiap tindakan dan perilakunya sesuai dengan moral dan etika yang berlaku di tempatnya berada;
  • mematuhi kode etik yang telah disepakati dan tidak melanggar sumpah jabatan;
  • tidak tergoda melakukan penyelewengan meski memiliki sebuah wewenang;
  • bebas dari konsumerisme dan hedonisme, tidak memiliki tata nilai dan ukuran moral yang salah, tidak terpukau dan terpedaya pada uang dan kekuasaan; serta
  • menjadi panutan.

Mengukur sikap integritas dalam keseharian
Menilai apakah kita sudah berintegritas dalam keseharian dapat dilihat dari beberapa kebiasaan berikut:

  1. Mengakui pelanggaran atau kesalahan integritas yang pernah dilakukan. Setiap manusia tentu pernah berbuat salah. Akan tetapi, tidak semua orang mau dan berani mengakui kesalahan yang pernah dilakukan secara terbuka. Jika ingin menjadi pribadi yang berintegritas, #KawanAksi harus mau mengakui pelanggaran atau kesalahan integritas yang pernah dilakukan. Ini salah satu contoh bersikap berani.
  2. Memperbaiki pelanggaran atau kesalahan integritas yang pernah dilakukan. Mengakui kesalahan tentunya perlu diikuti dengan melakukan perubahan agar tidak mengulangi kekhilafan yang sama. Untuk itu, #KawanAksi juga perlu memperbaiki pelanggaran atau kesalahan integritas yang pernah kamu lakukan. Ini adaah contoh penerapan nilai tanggung jawab.
  3. Mengingatkan dan menegur orang lain yang berlaku tidak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi. Ini ungkapan tepat untuk menerapkan sikap integritas kita dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, berintegritas itu tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan secara kolektif. #KawanAksi juga bisa menguatkan sikap integritas kamu dengan cara mengingatkan dan/atau menegur orang lain yang berperilaku tidak sesuai dengan nilai dan norma yang diyakini di tempat kalian berpijak.
  4. Mengaku pada atasan ketika melanggar nilai dan norma yang diyakini. Sikap integritas sepatutnya dimiliki oleh setiap pekerja dalam lingkup profesional. Berintegritas akan menghindarkan kita dari sikap-sikap koruptif yang mungkin terjadi di lingkungan kantor dan berpotensi mencemarkan nama baik diri sendiri maupun organisasi. Bilamana #KawanAksi pernah melanggar nilai dan norma yang diyakini dalam perusahaan, segeralah menyatakan hal yang sesungguhnya kepada atasan.
  5. Menyampaikan kebenaran dalam situasi yang sulit diceritakan. Dalam keadaan terdesak, mayoritas manusia mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyampaikan apa yang harus disampaikan. Namun, di sinilah kejujuran #KawanAksi diuji. Untuk menjadi sosok yang berintegritas, #KawanAksi harus mampu menyampaikan kebenaran dalam situasi yang sulit diceritakan sekalipun.
  6. Menguraikan tindakan-tindakan dalam mempraktikkan atau mempertahankan kebenaran. Berintegritas juga dapat dilihat dari upaya sehari-hari kita untuk mempraktikkan dan mempertahankan kebenaran melalui serangkaian tindakan. Maksudnya, memiliki sikap integritas berarti memahami juga bahwa kita harus mampu menjunjung kebenaran serta membiasakan hal yang benar, bukannya membenarkan hal yang biasa.

Berintegritas berarti bersikap dan bertutur yang selaras dan sesuai norma. Di samping membiasakan hal-hal di atas, melihat apakah kita sudah berintegritas atau belum dapat juga diukur dari seberapa jauh dan sering kita berlaku jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.

sumber : https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20240318-sudahkah-kita-berintegritas