dokumentasi

Mamuju, Inspektur Sulbar HM. Natsir dan Inspektur Pembantu Khusus Khaerani mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri Senin, 1 April 2024 di Gedung Sasana Bhakti Praja kantor Pusat Kemendagri Jakarta.
Dalam Rakor tersebut Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengimbau semua pemda melakukan upaya yang optimal dalam mengendalikan inflasi. Pasalnya, dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) Kemendagri pada Maret 2024, masih ada sejumlah daerah yang sama sekali belum melakukan upaya konkret dalam penanganan inflasi.
Terdapat 214 kabupaten dan kota yang sama sekali belum melakukan enam langkah konkret dalam penanganan inflasi. setelah data ini ditayangkan, daerah-daerah tersebut dapat melaksanakan upaya sesuai dengan arahan Mendagri,” imbuh Tomsi.
Sebaliknya, ia pun mengapresiasi 14 kepala daerah yang telah mengimplementasikan enam upaya konkret dalam penangananan inflasi.
Keenam upaya konkret yang dimaksud yaitu melaksanakan operasi pasar murah, inspeksi mendadak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, realisasi Belanja Tidak Terduga (BTT), serta dukungan transportasi dari APBD.
Ia juga mengimbau kepala daerah yang baru melakukan sebagian dari upaya tersebut agar berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan inflasi. Soal operasi pasar murah, Tomsi meminta agar dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga memiliki dampak yang signifikan.
“Operasi pasar murah harus benar-benar dilaksanakan dengan mengumumkan kepada masyarakat agar mereka yang berkepentingan dapat melakukan pembelian selain itu pemerintah daerah perlu memperhatikan sejumlah komoditas seperti beras, jagung, dan bawang merah agar mewaspadai potensi kenaikan harga jagung yang dapat berdampak pada harga ayam dan telur,” tegas Tomsi.
Setelah rapat tersebut Inspektur Pembantu Khusus Khaerani sekaligus mewakili Inspektur Sulbar langsung turun ke Lapangan Ahmad Kirang Mamuju untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pasar murah yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Bank Indonesia dan Bulog.
Dalam giat tersebut dihadiri oleh beberapa Pejabat Lingkup Pemkab Mamuju yaitu Bupati Mamuju, Dandim 1418/Mamuju, Kepala Dinas Perdagangan dan Ketapan Mamuju,
Adapun harga pangan murah diantaranya ; beras premium bulog Rp. 66.000/5kg, beras medium Rp. 53.000/5kg, beras nurmadinah Rp. 125.000/10kg, Beras Sinar Madinah Rp.105.000/10 kg, Gula pasir Rp. 16.000/kg, Telur Ayam Rp. 50.000/Rak, Tepung Terigu Rp. 10.000/kg, Minyak Goreng Rp. 14.000/lt, Bawang Putih Rp. 18.000/0,5kg , Bawang Merah Rp. 13.500/0,5Kg.
Inspektur HM. Natsir menyatakan semoga pasar murah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat mamuju utamanya menjelang Idul Fitri dengan kebutuhan akan pangan sangat tinggi, tutupnya (MWI)