Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menghadiri acara Pemberdayaan Masyarakat melalui KIE obat kosmetik dan makanan di Hotel Grand Maleo Mamuju, Selasa, 28 Desember 2020.
Ali Baal menyampaikan, untuk memberi penyadaran pentingnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pengawasan obat dan makanan, termasuk kosmetika, apalagi selama pandemi covid-19, cukup marak peredaran obat yang dijual secara online.
” Karena itulah, diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan terlebih dahulu memberikan pengetahuan mengenai obat-obatan dan makanan, sehingga bisa secara mandiri memilih produk obat-obatan dan makanan yang aman dikonsumsi , termasuk obat-obatan trandisional dan herbal.
Ia juga menyampaikan, hingga saat ini, secara umum masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri dan keluarga dari penggunaan obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan. Dengan pelibatan para tokoh masyarakat melakukan komunikasi, informasi dan edukasi, diharapkan tumbuh kesadaran melindungi diri dari produk obat-obatan dan makanan yang aman dan bermanfaat bagi mereka.
“Dengan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai obat dan makanan, maka diharap secara bertahap akan menumbuhkan kebiasaan memilih dan mengonsumsi produk obat, termasuk obat tradisional, makanan dan pangan, atau suplemen kesehatan dan menggunakan kosmetik yang aman bagi kesehatan,” kata Ali Baal Masdar.
Gubernur Ali Baal Masdar juga berharap agar memaksimalkan pemberdayaan para stakeholders di bidang pengawasan obat dan makanan untuk melalukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, agar meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka pengawasan peredaran yang ilegal obat-obatan dan makanan , termasuk yang dijual secara online. Hal lain adalah, mengupayakan terus menerus pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku usaha untuk mematuhi ketentuan dan peraturan mengenai obat-obatan , termasuk yang beredar dan dijual secara online.
“Lakukan terus upaya untuk memastikan kemampuan masyarakat selektif terhadap produk obat-obatan dan makanan yang memenuhi syarat kemamanan, mutu dan manfaat,” kata Ali Baal.
Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi menyampaikan, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dibutuhkan setiap saat, untuk turut menyampaikan bahaya dari segala produk-produk yang membahayakan kesehatan, karena tujuan dari pemerintah adalah mensejahterahkan dan melindungi masyarakat yang ada di Sulbar.
Ia pun mengajak BPOM untuk saling bahu-membahu menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat untuk menggunakan produk-produk baik itu kosmetik, makanan dan obat-obatan yang sehat, karena salah satu yang membangun daerah provinsi sulbar yaitu memiliki masyakarat yang
sehat
Kepala BPOM Mamuju, Netty Nurmuliawaty menyampaikan harapan , kedepannya kerjasama dan sinergitas lebih ditingkatkan dari berbagai pihak.
” BPOM tidak bisa bekerja tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, BPOM tidak bisa melakukan pengawasan sendiri karena pengawasan melibatkan pemerintah dan berbagai sektor,” kata Netty
Ia juga menyampaikan, banyak program-program yang sudah dilaksanakan oleh BPOM dengan bergandengan berbagai pihak, salah satunya program intervensi jajanan anak sekolah dimana sudah melibatkan berbagai instansi dan balai pom harus memberdayakan masyarakat selaku konsumen dimana masyarakat harus cerdas sehingga tidak mudah lagi terpengaruh oleh promosi-promosi, baik di media sosial maupun ditoko-toko.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Sekprov Sulbar, Muhammad Idris,Wakapolda Sulbar, Brigjen Pol.Umar Farouq, Ketua TP PKK Sulbar, Ny.Amdi Ruskati Ali Baal, Ketua DWP Sulbar, Prof. Kartini Hanafi Idris, sejumlah pimpinan OPD dan undangan lain. Sumber : https://berita.sulbarprov.go.id/index.php/kegiatan/item/2623-maksimalkan-pemberdayaan-stakeholders-di-bidang-pengawasan-obat-dan-makanan (SIT)