Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengakui ada kendala dalam pemberian stimulus kesehatan dan jaring pengaman sosial pada kuartal dua. Pada tahap berikutnya, Kemenkeu tengah menyiapkan beberapa aturan untuk stimulus ekonomi bagi UMKM dan dunia usaha yang terimbas COVID-19.
Pernyataan Kemenkeu itu disampaikan menanggapi kritikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo soal kinerja para menterinya dalam menangani pandemik COVID-19. Kritikan itu disampaikan Jokowi saat memimpin sidang paripurna kabinet 18 Juni 2020,
“Beberapa aturan dan persiapan sudah dilakukan, termasuk Perpres No 72 Tahun 2020. Harapannya mulai bulan Juli ini, stimulus ke UMKM dan dunia usaha bisa dilaksanakan,” ujar Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha kepada IDN Times, Senin (29/6).
1. Perlu percepetan dalam pemberian stimulus
Kunta Wibawa menambahkan, pemerintah tengah menjalankan stimulus pada UMKM dan dunia usaha. “Pandemik COVID-19 ini adalah kondisi extraordinary, maka harus dilakukan percepatan-percepatan belanja dan fleksibilitas bagi pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal pada perekonomian,” katanya
2. Stimulus untuk atasi krisis ekonomi yang dimulai dari krisis kesehatan
Kunta menjelaskan kondisi krisis dimulai dari krisis kesehatan akibat pandemik COVID-19. Belum ditemukannya obat COVID-19, membuat ada pembatasan-pembatasan gerak masyarakat, barang dan jasa. Kondisi itu mengakibatkan krisis sosial. Masyarakat bawah tidak bisa bekerja dan daya beli menurun.
Akibatnya, terjadi krisis ekonomi. Pertumbuhan ekonomi negatif karena produksi dan konsumsi turun, begitu pula ekspor dan impor turun. Pada akhirnya menuju krisis keuangan, yaitu NPL perbankan meningkat dan industri mati suri.
“Untuk itu pemerintah menginjeksi perekonomian agar tetep bisa bergerak dan tidak mati. Stimulus fiskal diarahkan pada kesehatan, social safety net, dan dukungan industri,”
3. Jokowi minta stimulus ekonomi dipercepat
Seperti diberitakan sebelumnya saat memimpin rapat kabinet, Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle kabinet karena kinerja yang dinilai lambat. Bidang ekonomi tidak luput dari kritik Jokowi. Pria kelahiran Solo ini meminta agar seluruh stimulus yang sudah disiapkan segara direalisasikan. Khususnya, stimulus yang menyasar pelaku UMKM.
“Usaha mikro, usaha kecil, menengah, usaha gede, perbankan, semuanya yang berkaitan dengan ekonomi. Manufaktur, industri, terutama yang padat karya. Beri prioritas pada mereka supaya gak ada PHK. Jangan sudah PHK gede-gedean, duit serupiah pun belum masuk ke stimulus ekonomi kita,” ujar Jokowi.
Sumber : https://jogja.idntimes.com/news/indonesia/indianamalia/jokowi-ngomel-penyerapan-stimulus-lambat-ini-tanggapan-kemenkeu-regional-jogja/3 (SIT)