Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kementerian yang bertindak untuk melakukan pembinaan dan pengawasaan jalannya pemerintahan daerah, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk senantiasa melakukan terobosan dan inovasi. Hal itulah yang ditekankan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Lomba Inovasi Daerah melalui Video Conference bersama BPP Kemendagri dan KemenPAN-RB pada Senin (08/06/2020).
“Sesuai dengan tugas, fungsi dari Kemendagri yang fokus pada pembinaan pemerintahan daerah. mendorong pemda juga untuk melaksanakan inovasi d itingkat provinsi, kemudian ada kota/kabupaten, ini semua kita dorong untuk melakukan inovasi,” kata Mendaagri.
Inovasi dan terobosan positif diperlukan pemerintah daerah untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ditambahkannya, terobosan dan onovasi itu juga dibutuhkan tak hanya di tingkat pusat, tapi juga di tingkat pemda.
“Tugas utama dari Kemendagri adalah mendorong pemerintah daerah untuk mampu berinovasi sebanyak-banyaknya melakukan terobosan-terobosan positif, karena penilaian inovasi Indonesia (atau) nasional itu diukur tidak hanya inovasi pemerintah pusat dan non pemerintah, (tapi juga) diukur dari kontribusi dari pemerintahan daerah melakukan inovasi,” jelasnya.
Lomba inovasi daerah seyogyanya telah dilaksankan dari tahun ke tahun. Untuk inovasi terkait sistem pemerintahan di daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri akan menjadi ujung tombak dalam menilai dan mendukung inovasi di daerah.
“Saya ingin melihat agar ada sesuatu yang lain di tahun ini, yaitu adanya iklim yang kompetitif terhadap daerah, ada persaingan antar daerah untuk melakukan inovasi, metoda kompetitif sangat penting dalam rangka untuk membuat daerah betul-betuk bergerak untuk melakukan inovasi. Oleh karena itu ada 4 poin yang ingin saya sampaikan dalam lomba inovasi pemerintah daerah ini, inovasi dibidang tata kelola pemerintahan daerah ini,” paparnya.
Adapun 4 (Empat) poin itu adalah sebagai berikut:
Pertama, lebih konpetitif. “Yang penting yang saya lihat adalah membuat peringkat inovasi, jadi tidak hanya diumumkan siapa atau pemerintah mana yang melakukan inovasi dan diberikan penghargaan, tetapi membuat peringkat berdasarakan jenis pemerintahannya,” kata Mendagri.
Kedua, penanganan permasalahan Covid-19. “Oleh karena itulah untuk mensosialisaikan apa yang dimaksud new normal life ini yang produktif secara ekonomi tapi juga aman dari covid-19 maka Kemendagri menginisiasi lomba inovasi di 7 sektor yang utama, dibidang pasar tradisional, pasar modern mulai dari minimarket sampai yang besar mall, restoran, hotel, kemudian PTSP, tempat wisata, transportasi umum, sebetulnya masih banyak bidang lain tapi bidang lain ini akan dikelola oleh kementerian terkait,” jelasnya.
Ketiga, adanya kreatifitas dan sesuatu yang baru.
Keempat adanya kerjasama/kolaborasi. “Pemda perlu bekerjasama dengan Forkompinda yanga lain, dengan sektor usaha, dengan tokoh-tokoh masyarakat, untuk mengelola 7 sektor ini tidak bisa dikerjakan sendiri,” tuturnya.
Tak kalah penting Mendagri juga menekankan adanya perubahan dan dan kehidupan yang dinamis perlu direspon dengan adanya terobosan dan inovasi. Pergerakan dunia menyebabkan setiap negara dan pemmerintahannya harus beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Mendagri meyakini, terobosan dan inovasi yang dilakukan pemerintahan, akan membawa pada keunggulan pemerintahan itu sendiri.
sumber : Kemendagri