Kemenkeu – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan rangkuman hasil pertemuan KTT Negara G20 pada konferensi pers APBN KiTa secara virtual pada Senin, (23/11).
Deklarasi dalam SHERPA Track disebutkan mengenai kesehatan, dibahas terutama terkait akses, keterjangkauan harga (affordability) vaksin dan cara mendeteksi pandemi lebih cepat.
Pada perdagangan dan investasi, disetujui untuk multilateral trading system yang bebas, adil, inklusif, non diskriminatif dan transparan terutama untuk reformasi di WTO.
Di bidang ekonomi digital, mengembangkan konektivitas, teknologi digital, dan kebijakan untuk meningkatkan transformasi ekonomi digital dengan tetap menjaga free flow data flow, cross-border, dan memperhatikan security / kemanannya.
Untuk turisme mengoptimalkan pariwisata, bagaimana aliran orang tidak menyebabkan pandemi makin buruk.
Isu pemberdayaan wanita juga menjadi pembahasan karena wanita di masa pandemi Covid adalah segmen yang sangat terdampak parah dibanding laki-laki sehingga perlu diberi pemihakan yang lebih.
Selanjutnya, lapangan kerja, karena covid menyebabkan penambahan orang yang kehilangan pekerjaan.
Sustainable development dan climate change juga turut dibahas terutama energi baru terbarukan untuk pasokan energi untuk pertumbuhan ekonomi dan respon terhdap Covid-19.
Untuk finance, bagaimana fiskal moneter membantu ekonomi dan action plan memulihkan ekonomi negara G20 dan kebijakan struktural untuk memperkuat ekonomi.
“Ini sesuai dengan Indonesia yang sudah melakukan omnibus law di bidang perpajakan maupun reform APBN dari sisi pajak, belanja, bidang sektoral seperti bidang pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Negara miskin diberikan relaksasi untuk pembayaran utangnya akibat tekanan Covid-19 melalui debt treatment dan DSSI. Juga ada dukungan terhadap reviu ke-16 IMF terutama dari sisi kecukupan (adequacy) resourcesnya.
Kemudian juga dibahas infrastructure finance (investasi infrastruktur) dan international taxation (perpajakan internasional).
Pada sektor keuangan juga dibahas mengenai pengawasan stable coins di seluruh yurisdiksi.
Selain itu, Presidensi G20 dengan tuan rumah Italia untuk tahun 2021 dengan tema besar people, planet, prosperity. Indonesia juga diminta menjadi tuan rumah tahun berikutnya yaitu 2022. Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-rangkuman-hasil-pertemuan-ktt-g20-tahun-2020/ (SIT)