MAMUJU – Pemprov Sulbar kembali menggelar rapat terbatas (ratas) Video Conference (Vicon) dengan para bupati se-Sulbar dan unsur Forkopimda, terkait penanganan Covid-19, Senin (6/4/2020).

Rapat tersebut dipimpin langsung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris di ruang Oval lantai III Kantor Gubernur Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju.

Ali Baal Masdar berharap, pasien yang dinyatakan positif melalui rapid test Covid-19 di kabupaten, sebaiknya ditangani terlebih dahulu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, sebelum dirujuk ke RSU Regional Sulbar.

“Saat ini kami mengalihkan kembali dana BKK ke provinsi, yang akan digunakan bila mana ada pasien rujukan dari setiap kabupaten ke RSU Regional Sulbar dan akan digunakan juga untuk penganggaran bagi SDM tenaga medis dalam penanganan Covid-19 di Sulbar ini,”kata Ali Baal.

Ali Baal mengajak semua pihak sadar akan pentingnya penanganan Covid-19 ini agar semua pihak berusaha semaksimal mungkin dalam pengelolaan anggaran sebaik-baiknya.

Hal lain yang tak kala penting untuk dibicarakan sejak awal, kata dia, adalah tempat pemakaman bila ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia, apakah dimakamkan di Mamuju atau dipulangkan ke daerah asalnya.

“Itu semua butuh pertimbangan yang matang dan juga persetujuan dari Kabupaten Mamuju,”ujar Ali Baal.

Sementara Sekprov Sulbar Muhammad Idris, mengatakan, bagi gugus tugas baik provinsi maupun kabupaten adalah melakukan konsolidasi pengelolaan Covid-19 dengan sebaik-baiknya.

“Dalam hal ini bagian terpentingnya adalah kita masih terus berusaha dan berjuang untuk melakukan pencegahan,”ucap Idris
Melalui kesempatan itu, Idris menyapaikan apresiasi kepada Bupati Pasangkayu yang telah melakukan pendekatan sejak awal kepada mahasiswa dari daerahnya yang berada di seluruh penjuru tanah air, untuk tidak beerpikir pulang kampung.

Ia menambahkan, menyikapi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di RSU Regional Sulbar, Gubernur Sulbar membuat kebijakan yang memungkinkan dokter ahli, dokter spesialis, dokter umum, maupun perawat yang akan memperkuat tim di provinsi ini, untuk segera disampaikan permintaan kepada daerah.

“Nanti akan ditempatkan di hotel atau tempat penampungan khusus spesialis, dokter, dan perawat sehingga memudahkan melakukan pekerjaan-pekerjaan penanganan kesehatan dalam situasi darurat”tururnya.