Jakarta – Inspektur Sulbar M. Natsir mendukung penuh pelaksanaan peninjauan pekebunan bawang di Desa Pamboborang, Kabupaten Majene, Selasa 14 Mei 2024, pada kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Pelaksana harian (Plh) Gubernur Sulbar Muhammad Idris, turut hadir pula Asisten II Setda Sulbar, Muchtar, Kadis Ketapang Sulbar Abdul Waris Bestari, Kepala Biro Ekbang Hamdani Hadi, jajaran pejabat Pemkab Majene dan rombongan lainnya
Plh Gubernur Sulbar Muhammad Idris mengatakan, peninjauan tersebut untuk melihat perkembangan pertanian di Majene. “Kita tinjau perkebunan bawang merah, karena ini masuk dalam atensi dalam rapat inflaai yang selalu membuat kita naik turun itu ketersediaan bawang merah,” kata Muhammad Idris.
Mantan Deputi Bidang Diklat LAN RI itu juga mengungkapkan, saat ini tidak bicara inflasinya, namun sudah bicara soal suplainya. “Jadi kita memastikan produksi bawang merah di Sulbar ini harus meningkat terus. Salah satu kesepakatan kita dalam pengembangannya yaitu di Majene,” ungkapnya.
Idris menambahkan, untuk perkebunan bawang wilayah Majene ini sendiri dipusatkan di Banggae dan Banggae Timur sebagai sentral bawang merah. “Kita harus terintegrasi terus menerus. Jadi tidak boleh lepas-lepas, harus ada master plan bawang merah. Kita harus rancang baik-baik dengan melibatkan perguruan tinggi, instansi terkait dan termasuk Pemkab,” tambahnya.
Untuk itu, Pemprov Sulbar hadir untuk menyuplai Pemkab. Usai peninjauan dilanjutkan dengan dialog bersama para petani. “Banyak sekali yang perlu dibenahi disini salah satunya akses jalan, hingga air aliran ke perkebunan petani. Sedangkan bibitnya harus modern agar meningkatkan produksinya,” ujarnya.
Langkah-langkah yang akan, dilakukan dengan menggagas pembangunan embung bersama Pemkab Majene, “Kemarin saya sudah bicara sama Mentan untuk membantu Sulbar pada sektor Perkebunan. Poinnya harus ada manfaat dan komunikasi terbangun akan dibantu,” tandasnya.
Salah satu petani Majene juga menyampaikan sangat membutuhkan perbaikan akses jalan dan pendistribusian air.
“Semoga ini diwujudkan karena bisa meningkatkan produksi bawang merah,” harapnya
Ditempat yang berbeda Inspektur Pembantu Khusus selaku Koordinator Pengendalian Inflasi Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat Khaerani menambahkan bahwa “Inspektorat sangat mengapresiasi dan mendukung upaya peningkatan produksi bawang salah satunya dengan mendorong Kelompok Tani dalam pengembangan budidaya bawang sebagai upaya produksi bawang lokal karena selama ini komoditas masih banyak didatangkan dari luar Sulbar, sehingga harga bawang sering melonjak karena ketersediaan suplai dan distribusi menjadi terganggu yang berakibat dapat meningkatkan inflasi daerah” tambah Khaerani.
Sejalan dengan itu Inspektur Sulbar M. Natsir berharap “mudah-mudahan kedepan pengembangan bawang di Provinsi Sulawesi Barat semakin maju dan berkembang guna mencukupi kebutuhan akan konsumsi bawang yang semakin banyak” tutup Natsir. (mwi)