Mamuju (8/5/2024) Inspektur Provinsi Sulawesi Barat HM. Natsir menanggapi instruksi Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) agar menyusun perencanaan gerakan menanam dengan baik. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan laju inflasi di daerah sebagaimana yang disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta pada hari Senin, 6 Mei 2024
“Gerakan menanam sejumlah komoditas harus direncanakan dengan baik agar dapat berjalan berkesinambungan. Saat ini, beberapa daerah sudah melakukan penanaman, tapi belum memberikan hasil signifikan karena kurang terencana dengan baik. Hingga per 6 Mei 2024, baru ada 242 kabupaten/kota yang melaksanakan gerakan tersebut”. ungkap Tomsi
“Pemda dapat melibatkan pihak ketiga dalam menyusun perencanaan gerakan menanam. Terutama untuk penanaman sejumlah komoditas yang perlu menjadi perhatian, seperti bawang merah, cabai, dan jagung. Pasalnya, komoditas tersebut kerap mengalami kenaikan harga di banyak daerah, sehingga perlu upaya penanganan. Separuh lebih ya kita masih mengalami kenaikan-kenaikan harga cabai, bawang, yang secara teorinya harusnya teman-teman di daerah dapat mengatasi itu dengan melakukan gerakan menanam,” ungkap Tomsi.
Berdasarkan hasil Rapat tersebut Natsir menyarankan “agar Tim TPID Sulbar segera melakukan Langkah-langkah konkrit guna merencanakan dan melaksanakan gerakan menanam yang sudah ditekankan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah” ungkap Natsir
Jika merujuk pada data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat terkait rencana, estimasi luas tanam dan prognosa produksi tahun 2024 yaitu :
Bawang Merah dengan rencana luas (LT) ha yaitu 398 ha, estimasi luas panen (LP) 398 ha dan Prognosa Produksi yaitu 3.327 ton
Cabai Besar dengan rencana luas (LT) ha yaitu 333,30 ha, estimasi luas panen (LP) 1.334,20 ha dan Prognosa Produksi yaitu 1.999,80 ton
Cabai Keriting dengan rencana luas (LT) ha yaitu 478,97 ha, estimasi luas panen (LP) 933,73 ha dan Prognosa Produksi yaitu 2.390,12 ton
Cabai Rawit dengan rencana luas (LT) ha yaitu 1.078,04 ha, estimasi luas panen (LP) 2.194,15 ha dan Prognosa Produksi yaitu 3.201,08 ton
“Dari data di atas, harusnya kita sudah dapat melakukan upaya gerakan menanam ini, sehingga Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat diharapkan sudah dapat membantu daerah dalam mengendalikan harga berbagai komoditas jika dilakukan dengan baik” tutup Natsir.